Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) cabang KOTORAMBUR resmi memulai pembangunan Pusat Edukasi Audit Forensik pertama di kawasan timur Indonesia. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam pemerataan pendidikan dan pengembangan kompetensi profesional di bidang audit forensik, khususnya di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap pelatihan investigasi keuangan. Pusat edukasi ini diharapkan menjadi wadah utama untuk pembinaan auditor muda, riset forensik keuangan, serta pengembangan teknologi audit yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan tantangan global.

Program yang digagas AAFI KOTORAMBUR ini akan menghadirkan berbagai pelatihan bersertifikat, seperti Certified Forensic Auditor (CFrA), pelatihan audit digital, serta kelas simulasi investigasi berbasis kasus nyata. Kegiatan tersebut akan melibatkan para ahli audit forensik nasional, dosen perguruan tinggi, serta praktisi hukum untuk memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dan aplikatif. Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, pusat ini juga menekankan pentingnya integritas, etika, dan tanggung jawab sosial sebagai fondasi utama profesi auditor forensik.

Selain berfungsi sebagai pusat pelatihan, fasilitas ini juga akan menjadi laboratorium penelitian untuk mengembangkan inovasi di bidang audit forensik, termasuk penerapan kecerdasan buatan (AI), analisis data digital, dan sistem audit berbasis komunitas. AAFI KOTORAMBUR berkomitmen untuk menjadikan pusat ini sebagai ruang kolaborasi antara auditor, akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan begitu, setiap kegiatan pengawasan dan investigasi keuangan dapat dilakukan secara lebih terbuka, akurat, dan berdampak langsung bagi pembangunan ekonomi daerah.

Pendirian Pusat Edukasi Audit Forensik ini menandai langkah penting AAFI KOTORAMBUR dalam memperluas jangkauan profesionalisme audit forensik hingga ke kawasan timur Indonesia. Dengan mengusung semangat kolaborasi dan pemerataan pengetahuan, AAFI berharap pusat ini menjadi motor penggerak bagi terciptanya generasi auditor forensik yang kompeten, adaptif terhadap teknologi, dan berintegritas tinggi. Kehadiran pusat ini diharapkan mampu memperkuat transparansi keuangan daerah sekaligus mendorong budaya antikorupsi yang tumbuh dari wilayah timur untuk seluruh Indonesia.